Sabtu, 20 Agustus 2016

Rangkuman Materi UN T.P 2016/2017




RANGKUMAN MATERI PERSIAPAN UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2016/2017


KISI-KISI 1: KONSEP EKONOMI

A. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi, konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen, permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.     

A.1  Mendeskripsikan kebutuhan manusia, kelangkaan, atau masalah pokok ekonomi
1.  Kebutuhan
     Pengertian: segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kemakmuran.
     Faktor-Faktor yang memengaruhi kebutuhan, meliputi peradaban, lingkungan, adat istiadat, agama.
     Jenis Kebutuhan:
1.    Berdasarkan Intensitas: 
a.    Kebutuhan Primer : kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal,dsb.
b.    Kebutuhan Sekunder : kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti: pendidikan, tamasya, olah raga, dll.
c.    Kebutuhan Tertier : kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dsb.
2.   Berdasar sifat:
a.       Kebutuhan jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
b.      Kebutuhan rohani, contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dsb.
3.   Berdasar waktu:
a.      Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, seperti: makan di saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit.
b.     Kebutuhan masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dsb.
 4.   Berdasar Subyek:
a.    kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
b.   Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama, misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman, dsb.

2.  Kelangkaan: Kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhan kita.
-        Penyebab
a.    Keterbatasan jumlah benda pemuas kebutuhan yang ada di alam
b.    Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia
c.    Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada
d.    Peningkatan kebutuhan manusia yang lebih cepat daripada kemampuan penyediaan sarana kebutuhan
-         Akibat: Manusia membuat pilihan

3.    Masalah Pokok Ekonomi:
1.    Zaman Dahulu (Klasik) è produksi, distribusi, dan konsumsi
a.    Produksi sendiri untuk konsumsi sendiri
b.    Jalur distribusi lebih pendek bahkan tidak ada
c.    Bila tidak bisa memroduksi sendiri, barter
2.    Zaman Sekarang (Modern)
a.    Barang dan jasa apa yang akan diproduksi, serta berapa banyaknya ? (What?)
b.    Bagaimana cara memproduksi barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat/konsumen? (How?)
c.    Untuk siapa barang/jasa itu diproduksi ? (For Whom?)

A.2   Mendeskripsikan biaya peluang (hilangnya kesempatan pada tenaga kerja) atau sistem ekonomi
4.  Biaya Peluang: nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan
1.      Biaya Peluang bagi Konsumen, muncul  pada  saat harus menentukan pilihan dari beberapa pilihan (alternatif) barang/jasa yang akan digunakan dan paling menguntungkan untuk memenuhi kebutuhannya. 
2.      Biaya  Peluang  bagi  Produsen,  muncul  pada  saat  ada  keterbatasan  dalam menghasilkan barang/jasa, sehingga harus menentukan pilihan yang paling tepat dan menguntungkan dalam proses produksi.
Perbedaannya dengan biaya sehari-hari
-          Biaya sehari-hari muncul dari kegiatan apa yang dilakukan
-          Biaya peluang muncul dari kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan
       Kurva kemungkinan produksi menjelaskan bahwa dalam penggunaan sumber daya tertentu kita harus mengurangi produksi barang yang lain

5.   Sistem Ekonomi
Adalah perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang merupakan satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian
a.     Sistem ekonomi tradisional: diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun-temurun, mengandalkan alam dan tenaga kerja, teknologi sederhana dan penggunaan sistem barter
b.    Sistem ekonomi komando: peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian
c.    Sistem ekonomi pasar: kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi dilakukan oleh pihak swasta
d.    Sistem ekonomi campuran: pemerintah dan swasta (masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi

A.3 Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dalam mencapai kepuasan maksimal dan pola perilaku produsen dalam mencapai laba/output maksimal, atau peran konsumen dan produsen
Konsumsi adalah Suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
Tujuannya untuk Memenuhi kebutuhan hidup secara langsung

6.    Pendekatan Kardinal/Ordinal:
Konsumen pada umumnya selalu berusaha untuk mencapai utilitas. Utilitas adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang.
Menurul pendekatan kardinal, Nilai Guna Total akan meningkat terus sampai titik tertentu seiring dengan peningkatan konsumsi, kemudian akan menurun.  Sementara  tambahan Nilai Guna Marginal akan menurun terus sampai batas tak terhingga seiring dengan peningkatan konsumsi sampai berhenti melakukan konsumsi.
Pendekatan Kardinal:
1.    Mengukur pendapat individu yang bersifat subyektif dalam menentukan nilai guna total dan nilai guna marginal.
2.    Membahas konsumsi barang-barang yang sederhana.
3.    Nilai guna total meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi.  Namun tambahan nilai guna marginal semakin menurun.
Pendekatan kardinal menggunakan:
  1. Hukum Gossen I (the law of deminishing marginal utility)
  2. Hukum Gossen II (kepuasan yang sama)
Pendekatan ordinal menggunakan Kurva indiferensi, yang menunjukkan berbagai titik kombinasi dua barang
yang memberikan kepuasan yang sama
Ciri Pendekatan Ordinal:
1.    Konsumen mempunyai pendapat tertentu yang berbeda-beda.
2.    Kepuasaan maksimum dari barang-barang yang dikonsumsi selalu diusahakan konsumen.
3.    Pola preferensi konsumen akan barang-barang konsumsi dinyatakan dalam peta indeferensi.
4.    Kurva indeferensi yang semakin jauh dari titik nol menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi.

Produksi adalah Kegiatan menambah faedah (atau kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Tujuannya Memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Faktor-faktor produksi
1.         Faktor produksi alam (Land)
2.         Faktor produksi tenaga kerja (Labour)
3.         Faktor produksi modal (Capital)
4.         Faktor produksi keahlian (Skill)
Teori produksi
Klasifikasi faktor produksi
o        Faktor produksi tetap
o        Faktor produksi variabel                                                                    
Fungsi produksi
o        Jangka pendek (the law of deminishing return)
o        Jangka panjang  (kurva isoquant dan kurva isocost)                                                               
Perluasan produksi
o        Keterbatasan faktor produksi
o        Besar kecilnya pengaruh penambahan input terhadap output
Produk Total, Produk Marjinal, dan Produk Rata-Rata
o      Hukum produk marjinal yang semakin menurun
o      Hubungan antara Produk Total, Produk Marjinal, dan Produk Rata-Rata 
                                                                 
7.    Peran Pelaku Kegiatan Ekonomi:
1.  Rumah Tangga Produsen/Perusahaan
a.  mempergunakan faktor-faktor produksi
b.  memberi balas jasa
c.  memroduksi barang dan/atau jasa
d.  menjual barang dan/atau jasa kepada rumah tangga lain
e.  membayar pajak kepada pemerintah
f.  menerima subsidi dari pemerintah.


2.  Rumah Tangga Konsumen atau Rumah Tangga
a.  menyediakan dan menjual Faktor Produksi
b. menerima penghasilan sebagai balas jasa
c. membelanjakan penghasilan
d.  membeli/menggunakan barang-barang impor
e.  membayar pajak kepada pemerintah
f.  menerima subsidi dari pemerintah.
3.    Rumah Tangga Pemerintah
a.     menciptakan investasi-investasi umum
b.    mendirikan dan mengelola perusahaan negara
c.     menarik pajak langsung dan tidak langsung
d.    membelanjakan penerimaan negara
e.     menyewa/membeli faktor-faktor produksi
f.     melakukan berbagai kebijakan
g.     memberikan subsidi
h.    menjalin hubungan antar pemerintah

4.    Rumah Tangga Masyarakat LN
a.     penyedia/penjual barang/jasa impor
b.    pembeli barang/jasa ekspor
c.     penyedia modal atau tenaga ahli
d.    mitra kerja sama
A.4  Mendeskripsikan pelaku ekonomi atau interaksinya dalam suatu perekonomian (circular flow diagram)
Pelaku ekonomi, terdiri:
1.      Rumah Tangga Keluarga/Konsumen (RTK)
2.       Rumah Tangga Produsen (RTP)
3.       Pemerintah
4.       Masyarakat Luar Negeri
8.   Circular flow diagram (interaksi pelaku ekonomi
1.    Perekonomian dua sektor (sederhana): melibatkan dua pelaku ekonomi: RTK dan RTP
         
http://www.e-dukasi.net/uji_komp/bank_soal/q-28-7-B.JPG 














Ket. 
1. Menyediakan faktor-faktor produksi (arus faktor produksi)
2. Membalas jasa atas penggunaan faktor produksi (arus pendapatan bagi konsumen)
a.    Tanah = sewa
b.    Tenaga Kerja = upah
c.    Modal = bunga
d.    Skill wirausaha = laba
        3. Balas jasa atas penggunaan barang/jasa (arus uang)
        4.  Mengirim barang/jasa (arus barang)
      
2.    Perekonomian tiga sektor (tertutup) melibatkan tiga pelaku ekonomi: RTK, RTP, dan RTN
Muncul arus pajak, subsidi, dan fasilitas umum




3.    Perekonomian empat sektor (terbuka) melibatkan tiga pelaku ekonomi: RTK, RTP, RTN, dan MLN. Muncul arus kegiatan ekspor dan  impor

A.5 Mendeskripsikan permintaan dan penawaran atau harga dan jumlah keseimbangan dengan tabel, grafik, atau perhitungan matematika
9.    Permintaan dan Penawaran
Pengertian Permintaan
Keinginan yang disertai kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu
Hukum Permintaan:
        Harga berbanding terbalik dengan jumlah barang/jasa yang diminta.
Kurva Permintaan: Garis yang menghubungkan titik-titik potong antara harga dan kuantitas yang diminta
Faktor yang mempengaruhi Permintaan: harga barang, harga barang lain, pendapatan, selera, jumlah penduduk
Pengertian Penawaran
Kuantitas barang dan jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu
Hukum Penawaran:
        Harga berbanding lurus dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan.
Kurva Penawaran: Garis yang menghubungkan titik-titik potong antara harga dan kuantitas yang ditawarkan
Faktor yang mempengaruhi Penawaran: harga barang, biaya produksi, teknik produksi, perkiraan masa depan
Fungsi Permintaan dan Fungsi Penawaran



10.    Koefisien Elastisitas:  E =    


 
Ket. ∆Q = perubahan jumlah barang (Q2 - Q1)
        ∆P = perubahan harga (P2 – P1)
        P1  = harga awal
        Q1 = jumlah barang awal
        P2  = harga setelah berubah
        Q2 = jumlah barang setelah berubah
Jenis elastisitas
1.      E > 1 è elastis
2.      E < 1 è inelastis
3.      E =1  è elastis uniter
4.      E = 0 è inelastis sempurna
5.      E = ~ è elastis sempurna
11.  Keseimbangan Pasar
Harga Keseimbangan: Harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Titik Keseimbangan Sebelum Pajak/Subsidi:  Pd = Ps atau Qd = Qs

Fungsi Penawaran sesudah subsidi Ps =  bQ + a – s  atau Qs = a + b (P + s)
Fungsi Penawaran sesudah pajak Ps =  bQ + a + t   atau Qs = a + b (P - t)

Peran Pemerintah Dalam Pembentukan Harga Pasar
  1. Harga Eceran Tertinggi
  2. Harga Eceran Terendah
  3. Penetapan pajak
  4. Pemberian subsidi
A.6  Mendeskripsikan pasar barang (pasar output) atau pasar faktor produksi (pasar input)
12. Pasar adalah Tempat bertemunya permintaan dan penawaran sehingga dapat menetapkan harga
Struktur pasar ialah Berbagai hal yang dapat memengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam pasar, seperti jumlah perusahaan, skala produksi, dan jenis produksi
Jenis Pasar berdasar Struktur:

1.    Pasar Persaingan Sempurna

Ciri-ciri: banyak pembeli dan banyak penjual, barang bersifat homogen, penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar, harga berdasarkan mekanisme pasar

2.    Pasar Persaingan Tidak Sempurna

a.    Pasar Monopoli
Ciri-ciri: satu penjual dan banyak pembeli, produk tidak ada substitusinya, ada hambatan masuk pasar, harga ditentukan penjual
b.    Pasar Oligopoli
Ciri-ciri: beberapa penjual, ada saling ketergantungan, penggunaan iklan sangat intensif
c.    Pasar Persaingan Monopolistik
       Ciri-ciri:beberapa penjual, jenis barang yang dijual berbeda (diferensiasi produk), promosi penjualan aktif
Perbedaan Pasar Faktor Produksi dan Pasar Barang Konsumsi
Pasar Faktor Produksi
Pasar Barang
  1. Permintaan datang dari rumah tangga produksi
  2. Penawaran datang dari rumah tangga konsumsi
  3. Yang ditawarkan adalah faktor-faktor produksi
  1. Permintaan datang dari rumah tangga konsumsi
  2. Penawaran datang dari rumah tangga produksi
  3. Yang ditawarkan adalah barang-barang konsumsi
Pasar faktor produksi (Input) memiliki ciri, antara lain;
1.    Penawaran berasal dari rumah tangga konsumen/masyarakat
2.    Permintaan datang dari rumah tangga produsen
3.    Menawarkan faktor-faktor produksi
Jenis Pasar Faktor Produksi:
1.    Pasar Sumber Daya Alam (Tanah), Semua kekayaan yang terdapat di alam, yang dapat dimanfaatkan dalam proses produksi. Balas jasa = Sewa (rent)
   Sewa tanah dan pembentukan harga
1.    Teori sewa tanah
a)    Teori perbedaan kesuburan
b)   Teori sewa sesuai hukum permintaan dan penawaran
  1. Pasar Tenaga Kerja, Sekumpulan orang yang mempunyai keinginan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu pekerjaan, pada tingkat gaji/upah tertentu dalam rentang waktu tertentu. Balas jasa = Upah (wage)
   Pembentukan upah pada pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli
1.         Teori pemberian upah
a)         Teori upah alam
b)        Teori upah besi
c)         Teori upah menurut kesusilaan
d)        Teori diskriminasi upah
2.         Sistem penghitungan upah
       Menurut waktu, satuan, borongan, indeks, skala, dengan premi, partisipasi, dan co-partnership
3.         Syarat pengupahan yang baik: mampu memuaskan kebutuhan dasar pekerja, memiliki sifat adil.

3.    Pasar Modal, Segala sumber daya hasil produksi yang tahan lama, yang dapat digunakan sebagai input produktif dalam proses produksi berikutnya. Balas jasa = Bunga (interest)
   Tinggi rendahnya bunga
a)        Permintaan dan penawaran modal
b)        Risiko hilangnya modal
c)        Keadaan perekonomian
d)        Kemakmuran
e)        Peranan pemerintah
1.        Teori
a)        Agio dari Von Bohm Bawerk
b)        Abstinence dari Nassau William Senior
c)        Produktivitas dari Jean Baptiste Say
d)        Liquidity preference dari JM Keynes

4.    Pasar Kewirausahaan/Keahlian/Skill, balas jasa = Laba (profit)
Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan yang mampu mengelola dan mengambil keputusan atas berbagai faktor produksi, agar usaha tersebut bisa berjalan secara efisien dan efektif, guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
1.         Teori
a)         Jean Baptiste say (laba timbul karena keahlian memimpin perusahaan)
b)        Schumpeter (laba timbul karena inovasi)
c)         Karl marx (laba timbul karena nilai lebih hasil kerja buruh yang tidak dibayarkan)
d)        Hawley (laba timbul karena keberanian mengambil risiko)


KISI-KISI 2: KONSEP PEMBANGUNAN
Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional (PN), inflasi, konsumsi, investasi, uang dan perbankan.

A.1  Mendeskripsikan ekonomi mikro dan ekonomi makro atau masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi.
13.  Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
-        Ekonomi Mikro
-      mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan dan penentuan harga-harga pasar serta kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. 
-      menyelidiki bagaimana sumber-sumber daya ekonomi yang langka dialokasikan di antara alternatif akhir dan berusaha untuk menentukan faktor-faktor penentu strategis dari suatu penggunaan sumber-sumber dana secara efisien dan optimal.  
-      kebijakan ekonomi mikro merupakan penetapan tujuan-tujuan khusus oleh pemerintah untuk pasar atau industri tertentu dan penggunaan instrumen pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. 
-      Tujuan-tujuan ekonomi mikro terpusat pada efisiensi yang digunakan untuk mengalokasikan sumber-sumber daya dan cara dalam mengatasi segala rintangan terhadap alokasi sumber daya yang efisien misalnya distorsi monopoli atau penyesuaian pasar melalui kebijakan persaingan dan kebijakan industri
-    Ekonomi Makro
-      berkaitan dengan studi tentang perekonomian agregat. 
-      menyelidiki bagaimana perekonomian secara keseluruhan bekerja, dan menetapkan faktor-faktor penentu strategis tentang tingkat pendapatan nasional dan output, kesempatan kerja dan harga-harga. 
-      kebijakan ekonomi makro berarti penetapan tujuan-tujuan umum oleh pemerintah untuk keseluruhan ekonomi dan penggunaan alat pengawasan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. 
-      Tujuan-tujuan ekonomi makro mencakup kesempatan kerja penuh, pencegahan inflasi, pertumbuhan ekonomi, keseimbangan neraca pembayaran, kebijakan fiskal, dan kebijakan moneter.
14.  Masalah Ekonomi Pemerintah:
1.    Kemiskinan
2.    Keterbelakangan
3.    Lapangan Pekerjaan
4.    Pemerataan
5.    Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi.
6.    dll
Kebijakan-Kebijakan Untuk Mengatasi Masalah Ekonomi
1.      Meningkatkan investasi di Indonesia
2.      Penerapan program-program pengentasan kemiskinan
3.      Pembangunan proyek-proyek padat karya
4.      Penerapan kebijakan fiskal dan moneter
5.      Meningkatkan penerimaan pemerintah
6.      Menerapkan good corporate governance

A.2   Mendeskripsikan konsep PDB, PDB harga berlaku, PDB harga konstan, pendapatan nasional, atau pendapatan per kapita
15.  Konsep Pendapatan Nasional
1.    Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
       Adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) di suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.
2.    Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)
       GNP =  GDP – Produk Neto terhadap Luar Negeri
       atau
       GNP = (GDP – Produk WNA) + Produk WNI di Luar Negeri
3.    Produk Nasional Neto/Bersih (PNN) atau Net National Product (NNP)
       NNP =  GNP – Penyusutan + Barang Pengganti Modal
4.    Pendapatan Nasional Neto (Bersih) atau Net National Income (NNI)
       NNI  =  NNP – Pajak tidak Langsung
5.    Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI)
PI = (NNI + Transfer Payment) (Iuran Jaminan sosial + Asuransi + Laba  Ditahan + Pajak Perseroan)
6.    Pendapatan Bebas atau Disposable income (DI)
       DI =  PI – Pajak Langsung
7.      Produk Domestik Regional Bruto
       Jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang berada pada suatu wilayah selama periode waktu tertentu

16.  Perhitungan Pendapatan Nasional:
1.    Pendekatan produksi:
menjumlahkan seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi masyarakat dalam satu tahun.
 PDB (Y) = {(Q1 . P1) + (Q2 . P2) + … + (Qn . Pn)}

2.    Pendekatan Pengeluaran:
menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua rumah tangga ekonomi dalam satu tahun. 
 PNB (Y) = C + I + G + (X – M)

       3.    Pendekatan Pendapatan:        
menjumlahkan seluruh penerimaan yang diperoleh oleh para pemilik faktor poduksi dalam satu tahun.
 PN (Y) = r + w + i + p

   17. Pendapatan Perkapita = Pendapatan Nasional dibagi jumlah penduduk

Pada negara maju pendapatan nasional menggunakan PNB sedangkan pada negara berkembang pendapatan nasional menggunakan PDB

Kegunaan
(1)   Melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun
(2)   Data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain
(3)   Perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lainnya
(4)   Data untuk mengambil kebijakan ekonomi

A.3   Mendeskripsikan indeks harga atau inflasi berdasarkan data atau grafik

18.       Laju inflasi
            persentase kenaikan harga dalam beberapa indeks harga dari suatu periode ke periode lainnya
Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata pada tahun dasar
Tiga macam indeks harga di Indonesia
a)    Indeks Harga Produsen
b)   Indeks Harga Perdagangan Besar
c)    Indeks Harga Konsumen

19.    Inflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan harga barang pada umumnya mengalami kenaikkan secara terus menerus yang diakibatkan adanya ketidakseimbangan antara arus uang dengan arus barang.
Jenis-jenis
a.     Berdasarkan tingkat keparahannya
(1)   Inflasi ringan (kurang dari 10%)
(2)   Inflasi sedang (antara 10% sampai dengan 30%)
(3)   Inflasi berat (antara 30% sampai dengan 100%)
(4)   Inflasi sangat berat (di atas 100%)
b.    Berdasarkan sumbernya
(1)   Inflasi dari luar negeri
(2)   Inflasi dari dalam negeri
c.     Berdasarkan penyebabnya
(1)   Inflasi karena kenaikan permintaan
(2)   Inflasi karena kenaikan biaya produksi
Cara Mengatasi Inflasi
1.    Kebijakan Moneter
a.         menaikkan suku bunga (politik diskonto/discount policy)
b.        menjual Surat Berharga (politik pasar terbuka/open market policy)
c.         memperbesar cadangan kas bank (politik persediaan kas/cash ratio policy).
2.    Kebijakan Fiskal
a.    menurunkan pengeluaran pemerintah
b.    meningkatkan tarif pajak
c.    mengadakan pinjaman pemerintah
d.    meningkatkan pendapatan negara
3.    Kebijakan Nonmoneter
a.    meningkatkan jumlah produksi barang/jasa
b.    meningkatkan upah
c.    pengawasan harga
d.    melaksanakan operasi pasar.
A.4  Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan atau investasi berdasarkan data atau grafik
20.    Fungsi konsumsi
merupakan hubungan antara besarnya konsumsi dengan besarnya pendapatan
Konsumsi sebagai fungsi dari pendapatan disposabel
Konsumsi berubah-ubah sesuai dengan perubahan pendapatan disposabel
Average Propensity to Consume =        total konsumsi
                                                         pendapatan disposabel
Marginal Propensity to Consume
perubahan konsumsi karena perubahan pendapatan disposabel
Fungsi Tabungan
       Merupakan hubungan antara besarnya tabungan dengan besarnya pendapatan.
Average Propensity to Save          =        total tabungan
                                                         pendapatan disposabel
Marginal Propensity to Save
perubahan tabungan karena perubahan pendapatan disposabel

Fungsi Pendapatan  Y = C + S
Dalam bentuk persamaan linier, notasi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan akan menjadi:
S  =  -a + (1-b)Y
           
C  =  a + bY
 
MPC + MPS = 1
a  =  (APC – MPC)Yn

MPC =  ΔC
             ΔY
MPS = ΔS
            ΔY
APC =  C
             Y  

Keterangan:
a       =  konsumsi otonom, yaitu besarnya konsumsi pada saat pendapatan nol.
-a      =  tabungan otonom, yaitu besarnya tabungan pada saat pendapatan nol.
b       =  hasrat mengonsumsi marjinal (Marginal Propencity to Consume = MPC).
(1-b) =  hasrat menabung marjinal (Marginal Propencity to Save = MPS)
APC  =  Average Propencity to Consume (hasrat konsumsi rata-rata)
ΔC    =  perubahan konsumsi (C2 – C1), selalu positif
           ΔY    =  perubahan pendapatan (Y2 – Y1), selalu positif
            ΔS    =  perubahan tabungan (S2 – S1), selalu positif.
Fungsi Pendapatan/Konsumsi:  =  

Fungsi Pendapatan/Tabungan  =


            Keterangan      Y1 = pendapatan sebelum perubahan (mula-mula)
                                    Y2 = pendapatan nasional setelah perubahan
                                    C1 = konsumsi sebelum perubahan (mula-mula)
                                    C2 = konsumsi setelah perubahan
                                    S1 = tabungan sebelum perubahan (mula-mula)
                                    S2 = tabungan setelah perubahan

A.5 Mendeskripsikan konsep dan teori uang, perbankan, atau kebijakan pemerintah di bidang moneter

21.  Fungsi Uang
A.   Fungsi asli
1.        alat tukar (medium of exchange).
2.        alat kesatuan hitung (a unit of account)
B.    Fungsi Turunan
1.    alat pembayaran yang sah
2.    alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan
3.    alat pendorong kegiatan ekonomi
4.    standar pencicilan utang

  Jenis Uang berdasarkan badan yang mengeluarkan

A.    Uang Kartal, artinya uang yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat bayar. Uang kartal ada yang berbentuk logam dan ada yang berbentuk kertas yang benar-benar beredar dari tangan ke tangan sebagai alat pembayaran dalam masyarakat.
B.    Uang Giral, disebut juga demand deposit artinya saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah secara ekonomi tetapi secara hukum tidak, artinya hanya berlaku pada kalangan tertentu saja sehingga orang yang menolak pembayaran dengan uang giral contohnya cek tidak dapat dituntut. Untuk mengambil uang giral dapat digunakan cek atau giro.
  Berdasarkan bahan
a)      Uang logam
b)      Uang kertas
  Berdasarkan negara yang mengeluarkan
a)      Uang dalam negeri
b)      Uang luar negeri (valas)
  Berdasarkan perbandingan nilai bahan dan nilai tukar
a)      Uang nilai penuh (nilai bahan = nilai tukar)
b)      Uang tidak bernilai penuh (nilai tukar > nilai bahan)

22.  Bank Sentral (Bank Indonesia), Merupakan lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak-pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.  Bank Indonesia sebagai bank sentral diatur dengan Undang-undang RI No. 23 tahun 1999. Bank Indonesia (Bank sentral) memiliki tujuan untuk mengatur dan memelihara kestabilan nilai rupiah. 
Sedangkan tugas utama Bank Indonesia, terdiri dari:
1)    menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2)    mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3)    mengatur dan mengawasi bank
Tugas Bank Umum: Menghimpun dana, menyalurkan dana, dan menyediakan jasa lalu lintas pembayaran
Tugas Bank Perkreditan Rakyat: Menghimpun dana dan menyalurkan dana, tidak menyediakan jasa lalu lintas pembayaran

23.  Untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, pemerintah dalam hal ini Bank Sentral dapat menggunakan berbagai macam kebijakan moneter.
Kebijakan Moneter:
1.  Politik Diskonto (Discount Policy), yaitu kebijakan yang diambil bank sentral untuk mengatur kestabilan nilai rupiah dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga bank, baik tabungan maupun kredit.  Ketika jumlah uang yang beredar terlalu banyak, maka diatasi dengan menaikkan suku bunga.  Sebaliknya, jika jumlah uang yang beredar terlalu sedikit/kurang, diatasi dengan menurunkan suku bunga. 
2.  Politik Persediaan Kas (Cash Ratio Policy), yaitu kebijakan yang diambil bank sentral untuk mengatur kestabilan nilai rupiah dengan cara menambah atau mengurangi cadangan kas pada bank.  Ketika jumlah uang yang beredar terlalu banyak, maka diatasi dengan menambah cadangan persediaan kas (mengurangi pengeluaran/memperketat pemberian pinjaman).  Sebaliknya, jika jumlah uang yang beredar terlalu sedikit/kurang, diatasi dengan mengurangi cadangan persediaan kas (menambah pengeluaran/memperlonggar pemberian kredit).
3.  Politik Pasar Terbuka (Open Market Policy),  yaitu kebijakan yang diambil bank sentral untuk mengatur kestabilan nilai rupiah dengan cara menjual atau membeli surat berharga.  Ketika jumlah uang yang beredar terlalu banyak, maka diatasi dengan cara menjual surat berharga.  Sebaliknya, jika jumlah uang yang beredar terlalu sedikit/kurang, diatasi dengan membeli surat berharga.
Produk Bank:
1.    Kredit AKTIF: Kegiatannya diselenggarakan oleh bank umum, dana yang digunakan masyarakat untuk berbagai tujuan, dan produknya seperti kredit aksep, letter of credit, dan kredit dokumenter.
2.    Kredit PASIF: Aliran dana yang masuk ke bank, kegiatannya diselenggarakan oleh bank umum, dan produknya terdiri dari giro, deposito, dan tabungan.

Tujuan Kebijakan Moneter:
1.    Menjaga stabilitas ekonomi
2.    Memperluas kesempatan kerja
3.    Menjaga stabilitas harga
4.    Mengatur neraca pembayaran.

B.  Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi, APBN dan APBD, perekonomian terbuka, serta mengenal pasar modal.

B.1 Mendeskripsikan ketenagakerjaan, pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, pengangguran atau dampaknya berdasarkan data atau grafik.
24.  Definisi:
1)      Penduduk: Seseorang yang mendiami suatu wilayah Negara
2)      Tenaga Kerja: Setiap orang yang sedang dalam dan/atau  akan melakukan pekerjaan, naik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
3)      Angkatan Kerja: penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas), baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja
            Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
                                               TPAK = Angkatan Kerja      x 100%
                                                              Jumlah Penduduk
        
4)     Kesempatan Kerja: tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan
5)     Pengangguran: sejumlah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru

25.  Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) tanpa menandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk.  Sedangkan pembangunan ekonomi berarti suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan PDB suatu negara atau daerah melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
Menurut ECAPE (Economic Commission for Asia and Far East) Pertumbuhan Ekonomi  memiliki ciri antara lain:
1.    Terjadinya peningkatan GNP dan atau pendapatan perkapita dari tahun ke tahun  (Flow Output  Approach);
2.    Terjadinya peningkatan investasi potensial (Level of Living Approach);
3.    Ditemukannya  sumber-sumber produktif dan dapat didayagunakan dengan lebih baik (Stock of  Resources or Productive Asset Approach);
Sedangkan Pembangunan Ekonomi, memiliki ciri:
1.    Mengalami peningkatan GNP dan IPC yang disertai pemerataannya;
2.    Mengalami perubahan dalam struktur ekonomi;
3.    Adanya peningkatan kesejahteraan;
4.    Adanya inovasi dan penguasaan IPTEK.
 Keberhasilan pembangunan ekonomi:
(1)   Nilai ekspor Indonesia terus mengalami peningkatan walaupun masih lebih rendah dibandingkan impor.
(2)   Setiap tahun persentase defisit APBN terus mengalami penurunan.
(3)   Fondasi ekonomi Indonesia masih dirasakan cukup tangguh dalam menghadapi krisis yang sedang terjadi.
Hambatan pembangunan ekonomi:
(1)   Ketergantungan terhadap kedelai impor mengakibatkan para pengusaha tahu dan tempe mengalami kesulitan ketika nilai dollar naik.
(2)   Kenaikan harga bahan bakar minyak jenis premium memacu kenaikan harga kebutuhan pokok.
26.  Dampak Pengangguran:
1.    Segi Ekonomi:
a.    Produk Domestik Bruto mengalami penurunan
b.    Pendapatan Nasional turun
c.    Menghambat investasi
d.    Daya beli masyarakat turun
e.    Menimbulkan kelesuan usaha
2.    Segi Sosial:
a.    Perasaan rendah diri (hilang atau turunnya kepercayaan diri)
b.    Gangguan keamanan
c.    Biaya sosial tinggi
d.    Keretakan rumah tangga
Jenis-jenis Pengangguran
a.    Pengangguran friksional, terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi kerja dan pelamar kerja atau sedang mencari pekerjaan yang lebih baik
b.    Pengangguran siklus, terjadi karena ekonomi menurun (resesi ekonomi)
c.    Pengangguran musiman, terjadi karena perubahan cuaca atau faktor alam
d.    Pengangguran teknologi, terjadi karena tersingkirnya tenaga kerja manusia oleh mesin
e.    Pengangguran struktural, terjadi karena ketidakseimbangan struktur perekonomian

B.2 Mendeskripsikan APBN dan APBD, kebijakan pemerintah di bidang fiskal, sumber-sumber penerimaan atau pengeluaran pemerintah.

27. APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
       APBD adalah daftar yang terperinci mengenai pendapatan dan pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun yang telah disahkan DPRD.
Tujuan Penyusunan APBN, pedoman pengeluaran dan penerimaan negara agar terjadi keseimbangan yang dinamis dalam melaksanakan kegiatan kenegaraan untuk meningkatkan produksi dan kesempatan kerja dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, anggaran pendapatan dan belanja negara harus dirumuskan sedemikian rupa yang mencakup perkiraan periodik dari semua pengeluaran dan sumber penerimaan.
Tujuan Penyusunan APBD, mengatur penerimaan dan pengeluaran daerah agar dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan, yaitu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kemakmuran masyarakat di daerah.

Fungsi APBN

1.    Fungsi Stabilitas: mencapai kestabilan arus uang dan barang
2.    Fungsi Alokasi: menempatkan sumber-sumber penghasilan ke berbagai sektor pembangunan
3.    Fungsi Distribusi: terbagikan ke semua departemen, dana subsidi, dana pensiun secara adil dan proporsional
4.    Fungsi Pertumbuhan dan Pengendali Inflasi (Fungsi Regulasi atau Pengatur)
5.    Fungsi Otorisasi: dasar melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan

28.  Asas Penyusunan APBN: Kemandirian, penghematan, prioritas pembangunan, menitikberatkan pada undang-undang negara
Asas anggaran:
1.    Berimbang (Penerimaan = Belanja)
2.    Surplus (Penerimaan > Belanja)
3.    Defisit (Penerimaan < Belanja)

Sumber penerimaan negara
1.    Penerimaan dalam negeri, meliputi penerimaan pajak (PPh, PPn, PBB, BPHTB, cukai, bea masuk dan bea ekspor) dan penerimaan bukan pajak (penerimaan SDA (migas dan non migas), laba BUMN, surplus BI, dan PNBP lainnya)
2.    Penerimaan pembangunan, meliputi bantuan luar negeri (Hibah, bantuan proyek, bantuan program) dan pinjaman luar negeri

Sumber pengeluaran negara
1.    Pengeluaran rutin, meliputi belanja PNS, belanja barang, belanja daerah (dana perimbangan dan dana otonomi khusus), cicilan utang ditambah bunga, bantuan sosial, hibah, subsidi BBM dan non BBM
2.    Pengeluaran pembangunan, meliputi pengeluaran negara untuk membiayai pembangunan yang terdiri dari pembangunan fisik (gedung, jembatan, jalan) dan pembangunan non fisik (pendidikan dan latihan)

29.   Ketentuan tarif pajak penghasilan  UU No. 36 Tahun 2008
    No.                      
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif
1
Sampai dengan Rp50.000.000,00
5 %
2
Di atas Rp50.000.000,00 s.d Rp250.000.000,00
15%
3
Di atas Rp250.000.000,00 s.d Rp500.000.000,00
25%
4
Lebih dari Rp500.000.000,00
30%
Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP):
Wajib pajak               Rp15.840.000,00
Istri tidak bekerja       Rp1.320.000,00
Anak (maksimal 3)    Rp1.320.000,00 per anak
PKP (Penghasilan Kena Pajak) = Penghasilan bersih setahun – PTKP
Menghitung PPh (Pajak Penghasilan) = % Tarif PPh x PKP
Menghitung PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) = 0,5% x 20% x (NJOP – NJOPTKP)
30.    Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengatur  penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Hal ini berarti dalam pelaksanaan APBN harus diatur melalui kebijakan agar sesuai dengan arah dan laju pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan kemakmuran masyarakat.  Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, dan prioritas pembangunan serta pertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan rencana kerja yang telah digariskan oleh pemerintah, memperbaiki keadaan ekonomi, mengusahakan kesempatan kerja, dan menjaga kestabilan harga-harga secara umum
Macam-macam Kebijakan Fiskal:
1.      Pembiayaan fungsional
2.      Pengelolaan anggaran
3.      Stabilisasi anggaran otomatis
4.      Anggaran belanja seimbang
Contoh Kebijakan Fiskal: pengenaan pajak, subsidi, belanja pemerintah.

B.3  Mendeskripsikan bursa efek atau mekanisme kerja bursa efek.

Bursa efek merupakan pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.
31.  Manfaat pasar modal:
a. bagi investor
1)     memperoleh deviden dari pemegang saham dan bunga bagi pemegang obligasi
2)     berinvestasi dibeberapa perusahaan sekaligus
3)     memiliki hak suara dalam RUPS
b. bagi emiten:
1)      adanya fleksibilitas pengelolaan dana bagi perusahaan
2)      sarana memperbesar modal usaha
3)      meningkatkan kapasitas produksi
c. bagi pemerintah:
1)      menciptakan kesempatan kerja
2)      indikator perkembangan ekonomi nasional dan pembangunan
3)      mendorong kegiatan investasi

32.  Fungsi pasar modal:
(1)   sumber dana jangka panjang
(2)   sarana peningkatan pendapatan negara
(3)   sarana penambah modal bagi badan usaha
Jenis-Jenis Surat Berharga
1)      Saham: tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan
2)      Obligasi: sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (pemodal) dan yang diberi pinjaman (emiten)
3)      Reksadana: wadah yang digunakan untuk meghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasika dalam portofolio efek oleh manajer investasi
4)      Derivatif dari efek
a)         Right/klaim: bukti hak pemesan saham baru yang akan terbit
b)        Warrant: efek yang memberi hak memesan saham pada harga tertentu untuk enam bulan/lebih
Mekanisme kerja bursa efek:
  1. Menjadi nasabah atau membuka rekening di perusahaan efek (broker) yang menjadi Anggota Bursa
  2. Menghubungi perusahaan efek atau order dari nasabah ke perusahaan efek.
Order dapat dilakukan langsung ke kantor broker atau melalui sarana komunikasi lainnya
  1. Meneruskan order ke petugas broker di lantai bursa (floor trader)
Tipe order yang digunakan:
Open order atau Good till cancelled (GTC) : perintah kepada pialang utk mnjual/mmbeli sekuritas dgn harga tertentu
Market order : perintah untk mnjual/mmbeli sekuritas pada harga saham
Limit order : investor menentukan hrga maksimal dlm mnjual& hrga minimum dlm mmbeli sekuritas
Stop order  : pialang menjual/membeli sekuritas pd hrga tertentu
  1. Memasukkan order ke Jakarta Automatic Trading System (JATS)
Sistem tawar menawar pada sistem JATS di BEI mengacu pada aturan yang disebut price and time priority
  1. Melaksanakan jual beli (matched)     efek
  1. Menyelesaikan transaksi (settlement)
            Difasilitasi oleh  LKP dan LPP. Penyelesaian transaksi saham membutuhkan waktu  tiga hari kerja. Istilah penyelesaian tersebut dikenal dengan singkatan T+3. artinya seorang investor akan mendapatkan haknya pada hari keempat setelah transaksi.

KISI-KISI 3: MANAJEMEN PEREKONOMIAN INTERNASIONAL
A.1  Mendeskripsikan perdagangan internasional, valuta asing, neraca pembayaran, atau devisa.

33.  Perdagangan Internasional
       adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Teori-teori perdagangan internasional:
1)      Teori keunggulan mutlak Adam Smith (perdagangan terjadi karena kemampuan negara memproduksi barang lebih banyak)
2)      Teori keunggulan komparatif David Ricardo (perdagangan terjadi karena kemampuan negara mengefisiensikan biaya produksinya)

Faktor pendorong perdagangan internasional
Manfaat perdagangan internasional
A.   Perbedaan sumber daya alam
B.   Perbedaan selera
C.   Penghematan biaya produksi
D.   Perbedaan teknologi
A.     sebagai sumber devisa
B.     perluasan kesempatan kerja
C.     stabilisasi harga 
D.     peningkatan kualitas konsumsi
E.       percepatan alih teknologi

 Pengertian kebijakan pedagangan internasional
       rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional
 Bidang impor
1)      Kuota (pembatasan jumlah produk impor)
2)      Tarif (pengenaan bea masuk / tarif pajak atas produk impor)
3)      Subsidi (bantuan pemerintah terhadap industri dalam negeri agar berdaya saing dengan harga produk impor)
4)      Larangan impor

 Bidang ekspor
1)      Diskriminasi harga (perbedaan harga jual produk ekspor di beberapa negara tujuan ekspor)
2)      Premi (bantuan pemerintah terhadap perusahaan eksportir agar produknya berdaya saing di luar negeri)
3)      Dumping (perbedaan harga jual produk ke luar negeri lebih murah daripada harga produk tersebut di dalam negeri)
4)      Politik dagang bebas (free trade)
5)      Larangan ekspor

34.  Pengertian neraca pembayaran
       suatu catatan sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari suatu negara dengan negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun
Komponen Neraca Pembayaran:
a.  Neraca Perdagangan
     Berisi nilai ekspor dan impor barang.  Diusahakan positif (Ekspor > Impor).
b. Neraca Jasa
     Berisi nilai dari hasil jasa.
c. Neraca Modal
     Berisi penerimaan hasil pinjaman, simpanan, investasi, saham, dividen, obligasi, bantuan, dll.
d.  Neraca Moneter
     Disebut juga Accomodating, karena timbul akibat dari transaksi lain.
Neraca Perdagangan ditambah dengan Neraca Jasa disebut Neraca Transaksi Berjalan.
Ikhtisar Neraca Pembayaran:
a.     Sisi Debet, berisi arus uang keluar.
b.    Sisi Kredit, berisi arus uang masuk.
Kredit
Debet
  1. Pengiriman barang ke luar negeri
  2. Bunga dan dividen yang diterima dari luar negeri
  3. Pendapatan jasa yang dikerjakan di luar negeri
  4. Kredit yang diterima dari luar negeri baik jangka pendek maupun panjang
  1. Pemasukan barang dari luar negeri
  2. Bunga dan dividen yang dibayar ke luar negeri
  3. Jasa yang harus dibayar ke luar negeri
  4. Kredit yang diberikan ke luar negeri dan pembayaran cicilan utang
        Nilai Tukar Valuta Asing (Kurs)
   Pengertian: jumlah satuan mata uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu satuan mata uang asing
      Perubahan naik turunnya kurs suatu mata uang tergantung pada naik turunnya permintaan dan penawaran mata uang tersebut
      Fungsi pasar valuta asing
1)      Mentransfer daya beli
2)      Memudahkan transaksi perdagangan internasional
3)      Memberi kesempatan pada masyarakat untuk menghindari risiko naik turunnya kurs
Ú      Sistem kurs
1)      Sistem kurs tetap (penentuan nilai kurs yang ditentukan pemerintah)
2)      Sistem kurs bebas (penentuan nilai kurs ditentukan oleh permintaan dan penawaran (mekanisme) pasar
3)      Sistem kurs mengambang terkendali (penentuan nilai kurs yang ditentukan pasar yang dikendalikan pemerintah)
      Menghitung nilai tukar valuta berdasarkan kurs yang berlaku
        Kurs Beli è Bank/Money Changer membeli mata uang asing
        Kurs Jual è Bank/Money Changer menjual mata uang asing
Ú      Faktor-faktor yang memengaruhi hubungan kurs rupiah dengan valuta asing
1)      Jumlah uang yang beredar dibandingkan jumlah barang dan jasa
2)      Sistem kurs yang dianut
3)      Keadaan pasar

Devisa
Pengertian: segala mata uang asing yang beredar di dalam negeri suatu negara dan telah memiliki catatan kurs resmi di bank sentral
      Fungsi devisa
1)      Alat tukar internasional
2)      Alat pembayaran utang luar negeri
3)      Alat stabilisasi mata uang suatu negara
      Sumber devisa
1)      Ekspor barang dan jasa
2)      Pinjaman luar negeri
3)      Bunga atau pendapatan dari investasi

B.Memahami manajemen, badan usaha dalam perekonomian nasional, pengelolaan koperasi, dan kewirausahaan.

B.1 Mendeskripsikan manajemen dan badan usaha.
35.    Pengertian manajemen
Dari segi seni: Seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
Dari segi ilmu pengetahuan: Bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan
Dari segi proses:  Proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
Manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain.  Oleh karena itu dibutuhkan adanya penerapan fungsi manajemen.

a. Manfaat perencanaan di antaranya:
1.    membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama;
2.    akan terhindar dari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi;
3.    memudahkan pelaksanaan pengawasan;
     
      b. Pengorganisasian bermanfaat untuk:
1.    memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan perusahaan;
2.    menciptakan spesialisasi dalam melaksanakan tugas;
3.    anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam rangka mencapai tujuan.
    
      c. Manfaat Actuating (Penggerakkan): menggerakkan bawahan bekerja mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

     d. Manfaat Controlling (Pengawasan):
1.    mencegah supaya tidak terjadi kesalahan. 
2.    perencanaan akan sesuai dengan rencana,
3.    mencegah adanya kesalahan,
4.    menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan,
5.    mengadakan koreksi terhadap kegagalan yang timbul, dan
6.    memberi jalan keluar atas suatu kesalahan.

36.   Badan usaha: Kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi pelayanan kepada masyarakat

Perbedaan Badan Usaha dengan Perusahaan
            aspek
Badan usaha
perusahaan
Tujuan

Fungsi



Bentuk
Mencari laba

Kesatuan badan
untuk mengurus
perusahaan

Yuridis/hukum
seperti PT, CV,
Firma atau
koperasi
Menghasilkan barang
dan jasa

Alat badan usaha untuk
mencapai tujuan

Pabrik, bengkel atau
unit produksi

A. BUMN:
1.    PERJAN (sampai 2003) è tujuan melayani masyarakat dan mencari keuntungan, berfungsi sosial dan ekonomi, bergerak pada jasa vital, bagian dari departemen, pegawai berstatus PNS, memperoleh fasilitas negara
2.    PERUM è tujuan melayani masyarakat dan mencari keuntungan, berfungsi sosial dan ekonomi, bergerak pada jasa vital, modal berasal dari kekayaan negara/daerah yang dipisahkan, pegawai berstatus Pegawai perusahaan negara, memiliki kekayaan sendiri
3.    PERSERO è tujuan mencari keuntungan, berfungsi komersial dan ekonomi, modal saham, tidak mendapat fasilitas negara, dipimpin direksi, status pegawai perusahaan, tidak mendapat fasilitas negara
B.    BUMD è mengelola sektor-sektor strategis dan menguasai hajat hidup orang banyak
C.    BUMS:
1.    PERUSAHAAN PERSEORANGAN è modal dimiliki satu orang, tanggung jawab tidak terbatas
2.    FIRMA è Didirikan oleh dua orang atau lebih dengan nama bersama, tanggung jawab masing-masing anggota tidak terbatas,  kekayaan perusahaan tidak dipisah dari kekayaan pribadi.
3.    PERSEKUTUAN KOMANDITER (CV) è Terdapat sekutu komanditer (pasif) dengan tanggung jawab terbatas dan  sekutu komplementer (aktif) dengan tanggung jawab tidak terbatas
4.    PERSEROAN TERBATAS (PT) èmodal atas saham, dijalankan direksi, dimiliki pemilik saham sehingga tanggung jawab terbatas
D.    KOPERASI èbadan hukum yang berasaskan kekeluargaan dan menjalankan usaha bersama

B.2 Mendeskripsikan cara pengembangan koperasi, koperasi sekolah, atau menghitung pembagian sisa hasil usaha berdasarkan data.

37.  Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 (sekarang UU Nomor 17 Tahun 2012), pasal 5 mengemukakan bahwa:
1.    Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:
a.    keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
b.    pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c.    pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;
d.    pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; dan
e.    kemandirian.
2.    Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai berikut:
a.    pendidikan perkoperasian; dan
b.    kerja sama antar koperasi.
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, mencantumkan:
Fungsi dan Peranan Koperasi adalah:
1.    Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan ekonomi dan sosialnya.
2.    Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3.    Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4.    Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

38.  Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 sebagai pengganti Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, tentang Perkoperasian
PEMBAGIAN SHU:
Jasa Modal (Simpanan)     =          Simpanan per Anggota     X % (Jasa Modal x SHU)
                                                     Simpanan Total di Koperasi

Jasa Anggota (Usaha)       =          Pembelian per Anggota X (% Jasa Usaha x SHU)
                                                     Penjualan Total Koperasi
(Untuk Koperasi Konsumsi)

Jasa Anggota (Usaha)       =          Pinjaman per Anggota     X (% Jasa Usaha x SHU)
                                                Pinjaman Total Koperasi
(Untuk Koperasi Simpan Pinjam)

SHU ANGGOTA = Jasa Modal + Jasa Anggota (usaha)

B.3 Mendeskripsikan ciri-ciri, jiwa, atau peran wirausaha.
39.  Peranan Wirausaha:
1.    Sebagai salah satu jalan keluar untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan (mengurangi pengangguran).
2.    Turut membangun perekonomian nasional dengan tidak membebani pemerintah dan masyarakat.
3.    Meningkatkan pendapatan masyarakat.
4.    Meningkatkan produktivitas faktor-faktor produksi.

40.   Ciri-ciri wirausaha
1.      percaya diri
2.      pengambilan risiko
3.      kepemimpinan
4.      berorientasi ke masa depan
5.      berorientasi pada tugas dan hasil
6.      keorisinilan


KISI-KISI 4: AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
A.  Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.

A.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi, persamaan akuntansi, atau mencatat mekanisme debet/kredit

41.   Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi adalah sebuah proses identifikasi, pengukuran, dan pelaporan yang membutuhkan input berupa kegiatan perusahaan dan menghasilkan output berupa laporan keuangan.

Kualitas Informasi Akuntansi
Syarat-syarat informasi akuntansi yang berkualitas adalah sebagai berikut.
   1. Perbandingan antara manfaat dan biaya
   2. Dapat dimengerti
   3. Relevan
   4. Dapat dipercaya
               a. Dapat diuji
               b. Netral
               c. Menyajikan yang seharusnya
  1. Nilai prediksi 
  2. Feedback
  3. Tepat waktu
  4. Dapat dibandingkan atau konsisten
  5. Materiality

Pemakai Informasi akuntansi
1.  Pihak Internal, yaitu manajemen (pimpinan perusahaan)
2.  Pihak Eksternal, terdiri dari:
a.  pemilik (investor)
b.  karyawan atau serikat kerja
c.  kreditor
d.  badan-badan pemerintah
e. pelanggan
f. masyarakat
g. investor


Bidang Akuntansi
1.    Akuntansi keuangan (pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan).
2.    Auditing (pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan).
3.    Akuntansi biaya (penetapan biaya dan kontrol atas biaya produksi suatu barang).
4.    Akuntansi Manajemen (informasi kegiatan perusahaan dan keputusan bagi pihak manajemen).
5.    Akuntansi anggaran (penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan).
6.    Akuntansi perpajakan (menyusun pemberitahuan pajak dan penghitungan pajak dari transaksi usaha).
7.    Sistem akuntansi (perencanaan, pelaksanaan, dan pengumpulan serta pelaporan data keuangan).
8.    Akuntansi pemerintahan (penyajian laporan transaksi yang dilakukan oleh pemerintah).
9.    Akuntansi pendidikan (kegiatan pengajaran dan pengembangan pendidikan akuntansi).
Profesi Akuntansi
1.    Akuntan internal (akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan).
2.    Akuntan publik (akuntan independen yang memberikan jasa-jasa akuntansi).
3.    Akuntan pemerintah (akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga Pemerintah).
4.    Akuntan pendidik (akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi).

42.        Persamaan akuntansi
            Rumus persamaan akuntansi Harta = Utang + Modal
1. Pengaruh  Transaksi Keuangan Terhadap Persamaan Akuntansi
a.    Harta dengan harta (H – H)
contohnya: pembelian harta secara tunai dan pelunasan/diterima kas atas piutang
b.    Harta dengan utang (H – U)
contohnya: pembelian harta secara kredit dan pelunasan/dibayar utang
c.    Harta dengan modal (H – M)
contohnya: setoran modal/investasi, penerimaan pendapatan secara tunai atau kredit, dibayar beban/biaya, dan pengambilan prive (kepentingan pribadi)

2.  Penggolongan Akun
            Terbagi atas:
            a. Akun Riil (laporan Neraca)
1.   Harta/aktiva
a.    Harta lancar (Kas, Surat Berharga, Piutang wesel/wesel tagih, Piutang usaha, Persediaan, Beban dibayar di muka, Perlengkapan)
b.    Investasi jangka panjang (deposito, saham dan obligasi)
c.    Aktiva tetap (Peralatan, mesin mesin,kendaraan, gedung, tanah)
d.    Aktiva tidak berwujud (Hak Paten,  Hak Cipta, Merk Dagang, Franchese, Good Will, (Leasing)
e.    Aktifa lain-lain (Mesin yang tidak dipakai)
            2.   Utang/Kewajiban
a.    Kewajiban lancar (Utang Usaha, Utang wesel/wesel bayar, Biaya yang masih harus dibayar, Utang bunga, Pendapatan yang diterima di muka)
b.    Kewajiban jangka panjang (Utang hipotik, Utang Obligasi, Utang Bank)
c.    Kewajiban lain-lain (Utang kepada direksi, pinjaman dari pelanggan)
3.  Modal
Bentuk perusahaan                                          Nama Modal
a.    -  Perseroan                                                 -  Modal Pemilik
b.    -  Persekutuan                                             -  Modal Sekutu
c.    -  Perseroan Terbatass                                 -  Modal Saham
d.    -  Koperasi                                                  -  Modal Anggota
b. Akun Nominal (laporan Laba/Rugi)
4.  Pendapatan
                        Contoh:
- pendapatan usaha (pendapatan jasa angkutan, pendapatan servis, pendapan komisi)
       - pendapan di luar usaha (pendapatan bunga, penjualan harta tetap)
            5.  Beban
                        Contoh:
-  beban usaha (beban gaji, beban sewa, beban listrik,air&telepon, beban iklan, beban perlengkapan, dsb)
-  beban di luar usaha (beban bunga)

43. Pencatatan mekanisme Debet dan Kredit
Nama Akun
Bertambah
Berkurang
Saldo Normal
Harta
Debet
Kredit
Debet
Utang
Kredit
Debet
Kredit
Modal
Kredit
Debet
Kredit
Pendapatan
Kredit
Debet
Kredit
Beban
Debet
Kredit
Debet

A.2    Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum atau buku besar berdasarkan transaksi/dokumen.

44.  Penggolongan Transaksi Keuangan                  
      Menurut pihak yang melakukannya dibedakan menjadi:
       - transaksi keuangan internal, dan
       - transaksi keuangan eksternal.
      Menurut sumbernya dibedakan menjadi:
       - transaksi modal, dan
       - transaksi usaha.
Bukti pencatatan:
       - bukti transaksi eksternal
            - faktur, kuitansi, dan nota kredit
       - bukti transaksi internal
            - memo antarbagian dan memorial post
       Aturan Pencatatan Transaksi ke dalam Akun
-          Kenaikan harta, beban, dan prive à debet
-          Penurunan harta , beban, dan prive à kredit
-          Kenaikan utang, pendapatan, dan modal à kredit
-          Penurunan utang, pendapatan, dan modal à debet
Jurnal Umum
Dasar penentuan ke akun mana transaksi dicatat, berapa jumlah yang dicatat, dan di sisi mana dicatat.
      Fungsi jurnal:
-        fungsi pencatatan (semua transaksi pada suatu perusahaan harus dicatat)
-        fungsi historis (transaksi tercatat sesuai urutan waktu terjadinya)
-        fungsi analisis (bukti transaksi dianalisis kemudian dicatat ke jurnal)
-        fungsi instruktif (perintah mendebet dan mengkredit akun-akun pada jurnal)
-        fungsi informatif (menyajikan tanggal, nama akun, ket. singkat, dan nilai uang pada suatu transaksi)
Langkah-Langkah Membuat Jurnal
      Langkah 1: catat tanggal terjadinya transaksi.
      Langkah 2: isi nomor bukti transaksi.
      Langkah 3: catat akun yang mengalami perubahan akibat transaksi.
      Langkah 4: isi kolom debet/kredit dengan jumlah uang yang terlibat dalam transaksi.

45.  Buku Besar
Pengertian: buku yang berisi kumpulan akun-akun yang disusun sedemikian rupa sehingga ketika diperlukan mudah ditemukan.
      Bentuk: skontro, stafel berlajur khusus saldo, dan stafel berlajur saldo rangkap.
Langkah-Langkah Pemindahbukuan
      Langkah 1: siapkan akun sesuai instruksi jurnal.
      Langkah 2: catat tanggal jurnal pada lajur tanggal akun.
      Langkah 3: posting jurnal ke buku besar.
      Langkah 4: catat keterangan jurnal pada lajur keterangan akun.
      Langkah 5: indexing cross (mencatat nomor akun di lajur ref jurnal dan halaman jurnal  dicatat di lajur ref buku besar).

Neraca Saldo
      Pengertian: daftar yang memuat saldo dari akun-akun yang terdapat dalam buku besar.
      Tujuan penyusunan neraca saldo adalah untuk menguji apakah transaksi telah diposkan ke akunnya dengan benar.
Cara Menemukan Kesalahan melalui Neraca Saldo
      Langkah 1: uji coba kembali kebenaran neraca saldo dengan menjumlahkan ulang sisi debet dan kredit.
      Langkah 2: uji coba kembali kebenaran neraca saldo dengan membandingkannya ke saldo buku besar.
      Langkah 3: mencocokkan jumlah di buku besar dengan jurnal.
      Langkah 4: teliti kembali kebenaran keseimbangan jurnal.

A.3  Membuat jurnal penyesuaian dan atau kertas kerja perusahaan jasa.
46.  Jurnal penyesuaian berfungsi mengubah nilai akun sehingga memperlihatkan saldo sebenarnya dari harta, utang, pendapatan, dan beban.
Akun-akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode akuntansi adalah akun deferal dan akrual.
Cara Penjurnalan (Ayat Jurnal Penyesuaian/AJP) pada perusahaan jasa:
a.    Perlengkapan:
             Beban Perlengkapan                                       Rp  ………………..
                        Perlengkapan                                                   Rp  ………………..
b.    Beban dibayar di muka:
       1)  Bila dicatat di neraca saldo sebagai Beban:
              ………………………dibayar di muka                       Rp  ………………..
                        Beban…………………….                               Rp  ………………..
       2)  Bila dicatat di neraca saldo sebagai………………..dibayar di muka:
 Beban ……………………                              Rp  ………………..
            ……………………..dibayar di muka               Rp  ………………..
c.    Pendapatan diterima di muka:
       1)  Bila dicatat dalam neraca saldo sebagai Pendapatan:
             Pendapatan……………………..                     Rp  ………………..
                        …………………….diterima di muka               Rp  ………………..
             Atau
 Pendapatan……………………..                     Rp  ………………..
                        Utang………………………………..                Rp  ………………..
       2)  Bila dicatat dalam neraca saldo sebagai ……………………diterima di muka: 
……………………diterima di muka                Rp  ………………..
            Pendapatan…………………….                                   Rp  ………………...
d.    Beban yang akan dibayar atau masih harus dibayar:
             Beban………………………….                                   Rp  ………………..
                        Utang……………………………                      Rp  …………………
e.    Pendapatan yang akan diterima:
             Piutang…………………………                      Rp  ………………..
                        Pendapatan…………………….                                   Rp  …………………
f.     Penyusutan Aktiva Tetap:
            Beban Penyusutan……………………             Rp  ………………...
                        Akumulasi Penyusutan………………              Rp  …………………
     
 *Rp. Sebesar yg tercantum dlm soal
            *Rp.  ….. % x Harga perolehan
            *Metode Garis Lurus :
                        Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu
                                                Taksiran Umur (Tahun)

g.    Piutang Tak Tertagih:
            Beban Penghapusan Piutang……….                Rp …………………
                        Piutang…………………………………                        Rp ………………….

47.  Kertas Kerja
      Pengertian: media pencatatan neraca saldo, jurnal penyesuaian, laporan laba-rugi, dan neraca yang disusun secara logis untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
      Bentuk: kertas kerja enam kolom, kertas kerja delapan kolom, kertas kerja sepuluh kolom, dan kertas kerja dua belas kolom.

A.4  Membuat laporan keuangan perusahaan jasa

48.  Laporan keuangan disusun berdasarkan kertas kerja yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
Laporan keuangan yang disusun berdasarkan kertas kerja adalah laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Untuk laporan arus kas dibutuhkan neraca pada periode sebelumnya
1.    Laporan laba-rugi
Pengertian: laporan tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Unsur-unsur laporan laba-rugi:
a.    pendapatan usaha,
b.    beban usaha,
c.    pendapatan di luar usaha, dan
d.    beban di luar usaha.
      Bentuk laporan laba-rugi:
       - single step: tidak membedakan sumber pendapatan dan alokasi beban, dan
       - multiple step: membedakan sumber pendapatan dan alokasi beban.
      Laporan laba-rugi hanya menyajikan akun-akun nominal yaitu akun pendapatan dan beban.

2.    Laporan Perubahan Modal
Pengertian: laporan perubahan modal selama periode tertentu.
Unsur-unsur laporan perubahan modal:
a.    modal awal,
b.    laba atau rugi bersih,
c.    penarikan modal (prive), dan
d.    modal akhir.

3.    Neraca
Pengertian: daftar yang mencatat secara sistematis harta, utang, dan modal perusahaan.
Unsur-unsur neraca:
a.     harta,
b.    utang, dan
c.     modal.
Bentuk neraca:
            - skontro, dan
            - stafel

Kondisi Perusahaan Jasa                       
Laba = Pendapatan – Beban (Ketika P > B)
Modal Akhir = Modal Awal + Tambahan Modal + Laba – Prive

Rugi = Pendapatan – Beban (Ketika P < B)
Modal Akhir = Modal Awal + Tambahan Modal – Rugi  – Prive
      
Aktiva = Pasiva
        Harta = Utang + Modal

KISI-KISI 5: AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
A.   Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang dan penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang.
A.1  Mencatat jurnal khusus, buku besar utama, atau buku besar pembantu perusahaan dagang

49.  Pengertian jurnal khusus: jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya.
Manfaat:
       - memungkinkan pembagian pekerjaan
       - memudahkan posting ke akun buku besar
       - memungkinkan pengendalian internal yang lebih baik
       - menghemat biaya

      Macam-macam Jurnal Khusus:
1.      Jurnal Penerimaan Kas digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang menimbulkan penerimaan uang tunai atau setara dengan uang tunai
2.      Jurnal Pengeluaran Kas digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang menimbulkan pengeluaran uang tunai atau setara dengan uang tunai (cek, giro pos, giro bilyet, wesel pos, dan traveler check).
3.      Jurnal pembelian digunakan mencatat transaksi pembelian secara kredit
4.      Jurnal penjualan digunakan mencatat transaksi penjualan secara kredit
5.      Jurnal umum digunakan mencatat retur pembelian, retur penjualan, prive bukan uang, penjualan aktiva tidak terpakai, beban depresiasi.

      Buku Besar Utama
Pengertian: kumpulan akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan.
Saldo-saldo yang terdapat dalam buku besar bersumber dari rekapitulasi jurnal khusus.
Posting dari jurnal khusus ke buku besar dilakukan setiap akhir bulan.

Buku Besar Pembantu
Pengertian: buku untuk merinci bagian dari harta atau utang tertentu secara perorangan atau badan usaha.
Fungsi: memberi rincian mengenai jenis harta atau utang.
Buku besar pembantu dicatat atas dasar bukti transaksi
Jenis-jenis Buku Besar Pembantu
1.      Buku besar pembantu piutang/buku piutang: rincian dari jumlah yang terdapat dalam buku besar utama piutang dagang
2.      Buku besar pembantu utang/buku utang: merinci akun utang dalam buku besar umum
3.      Buku besar pembantu persediaan/buku persediaan: Mengadakan pengawasan terhadap persediaan barang dagangan yang ada dan memberi penjelasan terperinci atas perubahan dari tiap-tiap jenis barang

A.2  Menghitung harga pokok penjualan berdasarkan data.

50.  Harga Pokok Penjualan
      Pengertian: persediaan awal ditambah pembelian bersih dikurangi persediaan akhir.
Harga pokok penjualan (HPP) = Persediaan Awal + Pembelian bersih – Persediaan Akhir
      Unsur utama dalam harga pokok penjualan adalah pembelian bersih.

      Pembelian bersih = pembelian kotor dikurangi retur pembelian dan pengurangan harga serta potongan pembelian.
Pembelian bersih = (pembelian + beban angkut pembelian) – (retur pembelian + potongan pembelian)

A.3  Membuat jurnal penyesuaian dan atau kertas kerja perusahaan dagang

51.   Jurnal Penyesuaian pada perusahaan dagang:
1) Metode Harga Pokok Penjualan:
     a) Persediaan Awal (dari Neraca Saldo)
                 Harga Pokok Penjualan (D)                             Rp xxx
                             Persediaan Barang Dagang (K)                        Rp xxx
     b) Persediaan Akhir (dari Hasil Perhitungan)
                 Persediaan Barang Dagangan (D)                     Rp xxx
                             Harga Pokok Penjualan (K)                             Rp xxx
     c) Pembelian
                 Harga Pokok Penjualan (D)                             Rp xxx
                             Pembelian (K)                                                  Rp xxx
d) Retur Pembelian dan PH
            Retur Pembelian dan PH (D)                                        Rp xxx
                        Harga Pokok Penjualan (K)                            Rp xxx
e) Potongan Pembelian
            Potongan Pembelian (D)                                              Rp xxx
                        Harga Pokok Penjualan (K)                            Rp xxx
f) Beban Angkut Pembelian
            Harga Pokok Penjualan (D)                                         Rp xxx
                                    Beban Angkut Pembelian (K)                         Rp xxx

2) Metode Ikhtisar Laba/Rugi:
     a) Persediaan Awal (dari Neraca Saldo)
                 Ikhtisar Laba/Rugi (D)                                     Rp xxx
                             Persediaan Barang Dagang (K)                        Rp xxx
     b) Persediaan Akhir (dari Hasil Perhitungan)
                 Persediaan Barang Dagangan (D)                     Rp xxx
                             Ikhtisar Laba/Rugi (K)                                                 Rp xxx

A.4 Mendeskripsikan laporan keuangan serta perhitungannya.

52.  Menyusun Laporan Keuangan
      Laporan laba-rugi : menginformasikan kinerja perusahaan dalam menentukan profitabilitas (keuntungan) pada suatu periode akuntansi.
      Laporan perubahan modal : menguraikan perubahan modal pemilik yang terjadi sebagai akibat dari operasi perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
      Neraca : menginformasikan posisi keuangan, baik harta, utang dan modal secara sistematis pada periode tertentu.
      Laporan arus kas : mengungkapkan informasi mengenai aliran kas masuk (sumber) dan aliran kas keluar (penggunaan) suatu perusahaan selama suatu periode tertentu.

Laporan laba/rugi
  Menyajikan informasi tentang penjualan, harga pokok penjualan, beban usaha, pendapatan dan beban lain, serta laba/rugi. 
   Beban usaha dibedakan beban penjualan dan beban administrasi.
   Bentuk single step à tidak membedakan beban usaha.
   Bentuk multiple step à membedakan beban usaha.

1.   Penghitungan laba-rugi
a)      Penjualan bersih = penjualan – (retur penjualan + potongan penjualan)
b)      Pembelian bersih = (pembelian + beban angkut pembelian) – (retur pembelian + potongan pembelian)
c)      Barang yang Tersedia untuk Dijual (BTUD) =Persediaan Awal + Pembelian bersih
d)      Harga pokok penjualan (HPP) = Persediaan Awal + Pembelian bersih – Persediaan Akhir
e)      Laba kotor = Penjualan bersih – HPP
f)       Laba usaha = Laba kotor – beban usaha
g)      Laba bersih sebelum pajak = laba usaha + pendapatan lain (luar usaha) – beban lain (luar usaha)
h)      Laba bersih setelah pajak = Laba bersih sebelum pajak – pajak

2.    Penghitungan perubahan modal

a.   Jika perusahaan dagang mengalami laba bersih
Modal Akhir = Modal Awal + Tambahan Modal + Laba bersih – Prive
           
b.   Jika perusahaan dagang mengalami rugi bersih
Modal Akhir = Modal Awal + Tambahan Modal – Rugi bersih  – Prive
      
       3.   Penghitungan posisi harta, utang, dan modal di perusahaan dagang
Total Aktiva = Total Pasiva
        Jumlah Harta = Jumlah Utang + Modal Akhir Pemilik

A.5 Mencatat jurnal penutup, posting ke buku besar, atau neraca saldo setelah penutupan.

53.   Jurnal Penutup
Ú      Akun nominal adalah akun sementara.
Ú      Akun nominal tidak dibawa ke periode akuntansi berikutnya.
Ú      Jurnal penutup adalah jurnal yang berfungsi menutup akun-akun nominal tersebut.
Cara Menyusun Jurnal Penutup: 
a. menutup akun pendapatan
Penjualan                                                Rp  xxx
Retur Pembelian dan PH                         Rp  xxx
Potongan Pembelian                                Rp  xxx
Pendapatan.........................                    Rp  xxx
        Ikhtisar Laba/Rugi                              Rp  xxx
       (menutup akun pendapatan)
      
b. menutup akun beban
Ikhtisar Laba/Rugi                                  Rp  xxx
                 Pembelian                                             Rp  xxx
                 Retur Penjualan dan PH                        Rp  xxx
                 Potongan Penjualan                               Rp  xxx
                 Beban…………………                        Rp  xxx
(menutup akun beban)

c. menutup akun prive
Modal....................................                   Rp  xxx
                          Prive......................................                        Rp  xxx
       (menutup akun prive)

        d. menutup laba/rugi       
        Ikhtisar Laba/Rugi                                    Rp  xxx
                          Modal......................................                      Rp  xxx
        (menutup posisi Laba)
        Modal................................                      Rp  xxx
                         Ikhtisar Laba/Rugi                                             Rp  xxx
        (menutup posisi Rugi)

54.   Neraca Saldo Setelah Penutupan: neraca saldo yang disusun setelah jurnal penutup dibuat dan diposting ke buku besar. Memasukkan data AJP dan Jurnal Penutup pada Buku Besar sehingga di Neraca Saldo Setelah Penutupan, yang masih ada hanya Saldo Akun Riil. Neraca saldo penutupan hanya berisi akun-akun riil.
Akun-akun riil yang terdapat dalam neraca saldo setelah penutupan adalah saldo awal pada periode berikutnya.

55.  Jurnal Pembalikè mencatat balik ayat jurnal penyesuaian yang menimbulkan akun riil baru, dilakukan pada awal periode
  1. Jurnal pembalik bertujuan mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode berikutnya.
  2. Jurnal pembalik adalah jurnal yang membalik jurnal penyesuaian yang telah dibuat.
  3. Pembuatan jurnal pembalik tidak mengubah jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan.
  4. Jurnal penyesuaian untuk Akun Persediaan Barang Dagang tidak perlu dibuat jurnal pembaliknya.

Akun yang memerlukan jurnal pembalik
a)      Beban-beban yang masih harus dibayar
AJP: 
Beban………………………….                  Rp  ………………..
                  Utang……………………………          Rp  …………………

Jurnal Pembalik:
Utang……………………………                Rp  …………………
Beban………………………….                        Rp  ………………..

b)      Beban dibayar di muka (jika dicatat sebagai beban)
AJP:  
………………………dibayar di muka       Rp  ………………..
                  Beban…………………….                   Rp  ………………..

Jurnal Pembalik:
Beban ……………………                         Rp  ………………..
      ……………………..dibayar di muka               Rp  ………………..

c)      Pendapatan yang masih harus diterima
AJP: 
Piutang…………………………                 Rp  ………………..
                  Pendapatan…………………….                       Rp  …………………

Jurnal Pembalik:
Pendapatan…………………….                 Rp  …………………
Piutang…………………………                       Rp  ………………..

d)      Pendapatan diterima di muka (jika dicatat sebagai pendapatan)
AJP: 
Pendapatan……………………..                Rp  ………………..
      …………………….diterima di muka               Rp  ………………..

Jurnal Pembalik:
……………………diterima di muka          Rp  ………………..
      Pendapatan…………………….                       Rp  ………………...



adi_munajat
 (Sang Pembelajar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar